Tidak banyak perusahaan
di Indonesia menjalankan bisnisnya dengan
pendekatan Model Bisnis (business model). Sejatinya perusahaan saat ini perlu
memahami bisnis modelnya sebagai dasar untuk melihat posisi nya terhadap
lingkungan bisnis, costumer,
supplier, dan nilai unggul yang dimiliki.
Konsep model bisnis
sendiri berkembang akhir tahun 1990-an seiring bermunculannya
perusahaan-perusahana dot com atau e-commerce yang lahir dengan suatu pemikiran
bahwa bisnis mereka harus berbeda dengan bisnis konvensional (brick-and-mortar).
Walaupun hingga kini
defenisi secara akademis masih dalam kajian dan silang pendapat terhadap
pengertian baku model bisnis, tetapi beberapa pakar mendefenisikan sebagai
berikut. Osterwalder & Pygneur (2010) bahwa model bisnis menggambarkan
dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan
menangkap nilai. Selain itu Rappa (2000) memberikan defenisi bisnis model
sebagai metode yang digunakan perusahaan menjalankan bisnisnya, yang membuat
perusahaan dapat bertahan. Wheelen dan Hunger (2010) mengatakan bahwa model
bisnis merupakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang
dilingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.
Kemudian berkembanglah
konsep model bisnis saat ini dapat dibagi tiga (3) kelompok yaitu model bisnis
dipandang sebagai komponen-komponen, sebagi metode (cara) dan strategi bisnis.
Tulisan ini tidak membahas hal tersebut, tetapi akan fokus kepada apa itu model
bisnis bagi yang harus dipahami oleh pelaku usaha saat ini.
Model bisnis yang umum
dikenal seperti membuka usaha toko. Pengusaha membuka toko di lokasi di mana
pelanggan potensial mungkin berada, lalu pajang produk dan jasa di sana. Itu
salah satu contoh dikatakan model bisnis. Namun seiring perkembangan dunia
bisnis dan manajemen kini terdapat puluhan model bisnis yang dapat diadopsi pengusaha
dalam menjalankan bisnisnya.
Olliver Gassman dalam bukunya Business Model Navigator (2016) mengatakan bahwa kesuksesan perusahaan untuk bersaing dalam jangka panjang bergantung pada kemampuannya untuk menciptakan model bisnis yang inovatif.
Coba bayangkan bila sepuluh tahun lalu
pernahkah kita melakukan panggilan telepon hampir gratis keluar negeri? Kini dengan WhatsApp. LINE dan Skype itu
dapat terjuwud. Beberapa tahun lalu kita belum mengenal ojek online, ataupun
taksi online. Ataupun tidak pernah membanyangkan lebih dari 10% penduduk
diseluruh dunia ini memposting setiap detail kehidupannya di jejaring social seperti
facebook. Memasang iklan baris mobil atau rumah dijual kini pun gratis dengan
aplikasi seperti OLX sehingga konsumen pun hampir tidak mau lagi membayar dan
pasang iklan di Koran.
Bisnis taksi online
seperti uber yang merupakan salah satu perusahaan berbasis IT yang memulai bisnisnya
dengan pendekatan bisnis model. Uber lahir dari usaha start up dari Amerika diakhir tahun 2010 itu didirikan oleh Garret
Camp dan Travis Kalanick yang telah berbisnis IT sebelumnya. Uber mendesain
model bisnisnya berbeda dengan perusahaan taksi konvensional seperti perusahaan
taksi blue bird, Taksi Bosowa dan lainnya. Kini layanan mereka telah dapat
diterima di negara asalnya dan beberapa negara maju lainnya. Walaupun keberadaan
Uber di beberapa negara diprotes oleh pengusaha lokal seperti di Indonesia saat
ini, tetap saja mereka tidak terbendung karena kehadirannya diterima oleh
konsumen dan mereka menghadirkan value atau nilai unggul yang tidak diberikan
oleh bisnis taksi konvensional.
Itulah namanya inovasi
model bisnis. Tingginya tingkat persaingan, perubahaan preferensi konsumen,
lingkungan bisnis yang berubah dengan hadirnya teknologi informasi dan
komunikasi merupakan factor-faktor yang menjadikan inovasi model bisnis kini
dilakukan oleh para pimpinan-pimpinan atau entrepreneur perusahaan untuk mempertahankan
bisnisnya.
Sehingga sangat perlu
kembali untuk meninjau model bisnis usaha Anda agar tidak dilibas oleh bisnis
yang didesain dengan model bisnis baru yang inovatif itu.
Penulis
Dr.A.M.Nur Bau Massepe,
MM
Lecture, Research and Consulting
Pernah di mudat di Harian Ujung Pandang Ekspres Edisi Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar